Jumat, 14 November 2008

Tipe ruang

Ada empat tipe ruang,berikut penjelasan masing-masing tipe disertai dengan gambar:

1.Tipe pertama

Di sebut juga linier.

Tipe ini yang memiliki punggung dan muka.ruang linier ini bisa di perpanjang ke samping tanpa merubah karakteristiknya.ruang ini hanya berubah ketika di perluas ke muka sehingga ketebalannya bertambah.

Contoh gambar:


2.Tipe kedua

Di sebut juga radial.

Tipe ini yang memancar keluar dan membiarkan pusat sebagai tempat yang tidak aksesibel.ruang tipe ini membiarkan tepinya di akses oleh orang banyak

Contoh gambar:

3.Tipe ketiga

Di sebut juga sentral atau memusat.

Tipe ini merupakan kebalikan dari tipe radial.pada tipe ini,punggung ada di kulit luar sedangkan pengaksesberada di tengah.

Misalnya yang ada di kampus UKDW adalah atrium.

Contoh gambar:

4.Tipe keempat

Merupakan tipe ketiga tetapi dengan membuat intensifikasi ruang dangan memberikan naungan atau payung yang menyedot ruang itu padanya.

Contoh gambar:

Pandangan saya tentang ruang kampung…

Sewaktu memasuki ruang kampung di atrium,saya langsung mendengus…wahhh

Ini benar-benar kampung tapi bukan kampungan..he..he..

Terus terang ,ruang kampung yang kemarin ada di atrium sangat akrab dan bersahabat dengan saya.Menurut saya,ruang kampung itu sangat menarik perhatian karena ada beberapa alasan antara lain karena terlihat berbeda dengan apa yang terpampang di depan mata setiap hari,selain itu karena letaknya di atrium yang merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa sehingga bila ada yang terlihat sedikit berbeda maka akan jadi sorotan.Waktu pertama kali melihat ruang kampung itu,saya terkejut dan terpesona.Hasil kerja teman-teman dekorasi sungguh mengagumkan…serasa di kampung,lengkap dengan atribut kampungnya..he..he..Saya merasa tertarik untuk masuk kedalamnya,menikmati setiap sudut yang di sajikan berdampingan dengan karya mahasiswa arsitektur.Bagi saya,ruang kampung memberi banyak gambaran tentang suasana kampung.Katakan lah itu memang hanya sebuah ruang yang di tata akan tetapi bila di nikmati dan dicerna dengan baik maka akan memberi efek dan sugesti.Anda dapat merasakan suasana yang alami sebab material bangunan ( gazebo) adalah bambu.









Pandangan saya tentang ‘ruang kampung’ adalah bahwa sangat menarik karena dapat merasakan kampoeng tempoe doeloe yang jauh berbeda dengan yang terlihat setiap hari.Sangat jauh dari hingar-bingar kota yang memusingkan.Pokoknya ada hal baru yang berbeda dengan keseharian kita di kota jogja.Waktu meruang di sana,saya juga sekaligus bernostalgia.Saya teringat akan kampung halaman saya yang notabene ciri bangunan nya masih sangat sederhana seperti yang ada di atrium waktu itu.Mungkin perlu saya deskripsikan sedikit:atapnya terbuat dari daun kelapa,berdinding bambu.bahan-bahan tersebut sangat ramah lingungan dan tentu saja mempunyai nilai estetika dan artistik yang tinggi.Rasanya membosankan karena setiap hari kita melihat gedung-gedung tinggi.momen itulah yang benar-benar saya manfaatkan untuk merasakan hal berbeda,menikmati suasana kampung yang benar-benar kampung dan tentu saja mengingatkan saya akan tempat saya tumbuh dulu,suasana yang selalu saya rindukan.

Tapi ada hal yang juga membuat saya merinding ….bila kita memasuki area pameran,ada tempat sesajian di pintu masuk,tapi itu belum seberapa.kalau kita menoleh kearah kiri maka mata akan langsung membelalak,bulu kudukpun beranjak berdiri.Tau kah mengapa begitu???he…he…jawabannya sangat simple,ada dua kuburan di sana

Entah dari mana teman-teman sie dekorasi mendapat ide seperti itu,tapi itu sangat ‘aneh dan gila’..wkwkwkwkkkk…

Saya juga mendengar bahwa akibat ide gila teman-teman dekorasi,yang memasang dupa,membuat kuburan,menaruh sesajian di depan pintu masuk,mereka merasakan hal yang aneh dan menakutkan.Ternyata dekorasi dan perlengkapan itu mempengaruhi suasana.

Tempat itu juga mendapat perhatian dan minat yang luar biasa dari teman-teman program studi lain.buku tamu yang di sediakan terisi penuh,sungguh di luar dugaan.ada berbagai tanggapan(kritik dan pujian) dari pengunjung.

Pada dasarnya ada perasaan yang campur aduk waktu ada di lokasi dekorasi.seperti yang saya jelaskan di atas,ada emosi-emosi yang muncul…

Letak atrium di tengah memudahkan orang-orang mudah mengakses dan selebihnya menjadi pusat perhatian.pada saat saya ada di tempat itu,saya merasa sanggggggat perhatikan.berpasang-pasang mata memperhatikan kita entah dari lantai 2 ataupun lantai 3…it seems like super star in red carpet!!!!

Bisa di bayangkan bila ada banyak mata yang menatap kearah kita,ada rasa malu,narsis juga iya,terkesan caper…

Namun saya kira,tema itu sangat menarik dan cocok sekali mengingat kita jarang sekali memanjakan mata kita dengan yang natural,selain itu kapan lagi bisa melihat kampung seperti itu.Yang mengusulkan untuk mengangkat tema itu adalah kakak-kakak angkatan 2006,kata mereka lagi merindukan kampung halaman.Saya kira itu alasan yang cukup logis karena saya juga merasakan hal yang sama.











Seperti pada gambar di atasi, terlihat gazebo beratap daun kelapa plus atribut yang ada di sekitarnya antara lain kandang ayam,tanaman dan lain-lain.












Nah,seperti pada gambar di atas ternyata banyak yang tidak mau menyia-nyiakan momen ini.Para pengunjung tentu merasa rugi apa bila tidak berfoto ria.

Ada banyak pendapat dari mereka.ada yang mengatakan kita jadi wong deso sehari..he..he…

Begitulah kira-kira pandangan saya tentang tema GKM yang di usung dan akhirnya di realisasikan.Saya rasa bagus dan menarik,punya sesuatu yang beda.Itu ide yang sangat brilian,patut diacungi jempol…

Kamis, 02 Oktober 2008

Kauman


Pertama kali memasuki daerah kauman,saya merasa seperti artis masuk desa.he...he..

itu karena jalannya sempit sehingga bila melintasi jalan itu,semua mata akan memandang objek yang lewat di depannya.

Ada perasaan lain yang saya rasakan,keakraban.penghuni tempat itu kelihatannya sangat mengenal satu sama lain.mungkin karena tempat tinggal mereka berdempetan.hampir sama sekali tak ada celah pembatas,ruang gerak pun hampir tak ada.

Sejenak saya membayangkan tempat tinggal saya dan membandingkannya dengan apa yang saya lihat di kauman,sungguh perbedaan besar nyata terlihat.lingkungan tempat saya tinggal sangat luas,ada pekarangan tempat anak-anak bermain & berlarian.ada batas kepemilikan tanah,jadi tidak ada rumah yang bergandengan dengan rumah tetangganya.

Saat berkeliling-keliling tempat itu,mata saya melihat bangunan-bangunan yang rata-rata berumur tua.tetapi itulah letak keunikannya.model pintu dan jendelanya masih kuno,pada umumnya terbuat dari kayu.

Di saat bulan puasa ada aktifitas lain yang berlangsung yang berbeda dengan hari-hari biasanya.saya sangat beruntung karena dapat menyaksikan aktifitas dagang di kauman pada bulan puasa.banyak makanan yang di tawarkan,semuanya terlihat menggiurkan.

Konsumennya datang dari berbagai lapisan masyarakat,jadi yang menikmatinya bukan hanya umat muslim yang sedang berpuasa saja.sangat unik bukan??????


saya mau mengucapkan terima kasih untuk bu imel yang sudah mengajak kami sekelas untuk jalan-jalan ke kauman.sungguh ini adalah pengalaman yang menabjukan...so amazing...he..he..

mengingat aktifitas saya setiap hari adalah pergi pulang kampus dan kos.

Jarang sekali saya menghabiskan waktu untuk keliling jogja.maka tentu saja saya sangat menghargai tiap momen yang telah saya lalui.

Ada banyak pengalaman yang saya peroleh dari tour kecil ini.walaupun masih sulit di ungkapkan dengan kata-kata.

seperti yang sudah saya uraikan di atas,waktu melewati gapura saya merasa seperti artis tepatnya model yang sedang berjalan di catwalk...ha..ha..

tapi aslinya saya bukan orang narsis.....


teng kyiu....